Laman

Minggu, 06 Maret 2011

Negayyyyyya Islam!

seorang aktivis partai dalam diskusi-diskusinya selalu melontarkan ide tentang negara islam. pada suatu kesempatan dengan semangat berapi-api membakar ghiroh audiensnya ia mempresentasikan konsep negara islam di indonesia. seusai presentasi, salah seorang temannya mendekati lalu berucap hampir seperti berbisik, "akhi, coba fasihkan ucapan 'r' anta. jangan sampai ide besar tentang negara islam ini jadi cemoohan hanya karena masalah kecil. maksud ana, anta ucapkan dengan cadel 'negaya islam."
aktivis ini merenung sejenak. batinnya membenarkan nasehat teman karibnya barusan.
dengan satu tekad mendirikan negara islam melalui propaganda yg fasih, ia diam-diam melatih pengucapan 'r' dalam konsep 'negara islam' nya. setiap saat, setiap waktu ia lafakan 'negarrrra islam' 'negarrrra islam'. pelatihan diam-diam ini menyita waktu diskusi-diskusinya. ia tidak menghadiri diskusi untuk beberapa lama. bulat kemauannya, ia hanya akan maju berdiskusi dan presentasi hanya jika sudah fasih mengucapkan 'negarrra islam'.
tibalah masa untuk kembali ke liqa'-liqa' bersama para aktivis lain. ia fasih menuturkan konsepnya tentang negara islam.
"negarrra islam. ya negarrra islam. cuma itu tujuan kita. negarrra islam." katanya lancar dengan sedikit penekanan pada huruf 'r'nya.
sejurus kemudian tibalah session tanya jawab. ia harus menjawab tanya peserta. di antara jawabannya, "dalam negarrra islam tahlil bid'ah. mengajikan jenazah atau mayyit sesat. maulid menyesatkan. hidup negarrra islam!"
seorang peserta diskusi dadakan bertanya, "kalau togel itu apa hukumnya ustadz?"
"kalau itu hayam!"
"afwan ustadz, apa ada hukum 'hayam' ?" tanya peserta lain.
sontak aktivis tadi pucat. ia lupa tidak melatih kata 'haram'. yang ia ingat hanya istilah bid'ah, sesat, menyesatkan dalam negara islam. itu saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar