Laman

Minggu, 06 Maret 2011

Mati Syahid? (2)

di indonesia mati syahid hampir menjadi trend orang-orang yg merasa paling waras.kita masih ingat tentunya dga peledakan-peledakan sasaran tertentu yang menjadi target mereka.namun sebagaimana tulisan terdahulu,kondisi semacam ini bukanlah mati syahid,tetapi lebih pantas disebut 'mati sakit' dari sekelompok orang-orang sakit yg merasa paling waras.
syahiid dlm tinjauan sharaf (morfologi arab) memiliki dua arti.pertama berarti syaahid,yakni orang yang menyaksikan surga sebelum yg lain dapat menyaksikan.kedua berarti masyhud,yakni disaksikan oleh Allah dan Rosul-Nya bahwa ia masuk surga.dua arti di atas tidak bertentangan.
syahid_sebagai individu yang mati karena kondisi tertentu_ dibagi menjadi tiga macam. pertama,syahid dunia&akhirat, yakni orang yang mati dalam berperang melawan orang kafir untuk tujuan meluhurkan agama Allah saja.tujuan lain selain itu sama sekali tidak terbesit dalam hati orang-orang mulia ini.syahid macam pertama ini sudah barang tentu syahid yang sebenarnya dan terjamin surga untuknya.
kedua,syahid dunia,yaitu orang yang mati dalam berperang melawan orang kafir namun punya tujuan lain selain meluhurkan agama Allah.mungkin tujuan ekonomi,boleh jadi sebab kebencian semata,atau karena memanjakan hawa nafsu agar dibilang pahlawan islam.dengan catatan kita harus berbaik sangka terhadap niat orang tersebut.karena niat masalah hati dan hanya Allah yang tau niat hati seseorang.syahid dunia akan mendapat nama baik tertentu di dunia saja.sebutan pahlawan misalnya,mujahid,atau entah apa.
dua macam syahid ini ada pada kondisi perang (darulharb),bukan pada kondisi negeri aman,di mal,cafe,atau hotel target operasi bom bunuh diri yg memang daerah aman.
ketiga,syahid akhirat,yakni orang mati tenggelam,terkena wabah penyakit yg merambah daerahnya,karena melahirkan,tertimpa tembok bangunan&yang serupa, dibunuh dg kejam,orang mati dalam proses menuntut ilmu,yg terakhir dan amat jarang orang mati karena memendam rindu kpd seseorang.syahid akhirat sudah pasti memperoleh kemuliaan di akhirat kelak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar