Laman

Minggu, 06 Maret 2011

Merindukan Ulama Akhirat

ulama' jamak dari 'alim yg berarti seorang yg mengetahui, atau berilmu. ada banyak ilmu yg kalau kita inventarisir lebih dari 10 macam.belum lagi jika daftar ilmu itu memasukkan ilmu santet,perdukunan,paranormal,ilmu pura-pura,atau bahkan pura-pura berilmu pun bisa nenjadi satu cabang ilmu sendiri.kalau mengikuti arti harfiah dr kata ulama,maka banyak sekali macam ulama sebanyak berjibunnya macam ilmu yg ada di muka bumi.namun ulama secara etimologos adlh org yg mengetahui asal-muasal (ushul) dan cabang (furu') yg diturunkan oleh asal itu tentang suatu obyek. misalnya obyek ibadah haji, maka seorang dikatakan alim jika ia mengetahui asal muasal hukum haji dari al qur'an hadits dan pendapat ulama mazhab besar. selain itu ia juga mengetahui cabang masalah haji yg diturunkan yakni berupa hal-hal khilafiyah yg di antara ulama mazhab besar terdapat perbedaan pandangan.
pembedaan ulama di sini sederhana saja.hanya dua macam ulama yg perlu kita ketahui sebagai referensi untuk memilih mana yg layak menjadi pembimbing kita;ulama akhirat dan ulama dunia.

ulama akhirat adlh ahli waris sah para nabi yg menjadi penerang zamannya.tanpa publikasi maupun pelembagaan, ia adlh tulen ulama yg melalui mereka cahaya Tuhan berkilau sempurna.
mudah saja utk mengidentifikasi ulama yg kita rindukan ini.beliau-beliau adlh org-org alim yg tidak pernah mencari dunia_entah uang,jabatan,kehormatan,pengikut yg banyak,atau apapun yg berbau amis dunia_dengan memanfaatkan agamanya. mudah bukan utk mencirikan ulama' mulia ini?mungkin yg agak repot mencarikannya.
keengganan mencari dunia dg memanfaat akhirat bisa dicirikan lagi dg sifat-sifat mulia yg scr otomatis terlahir dlm laku lampah ulama akhirat.
ketika ia mengharamkan korupsi,maka ia adlh org pertama yg menolak mark up suatu proyek,suap tender tertentu,atau dana gelap apapun yg masih turu-turunya korupsi.demikian juga saat ia menyuruh shodaqoh,maka ia mjd org pertama yg gemar berbagi kpd tetangga dan sesama.bukankah banyak ulama kita yg Allah karuniai tarif yg tinggi utk setiap ceramah atau shutingnya?
ilmu yg menjadi prioritas ulama akhirat adlh ilmu praktis yg mendorong kpd ketaatan.adapun ilmu yg mengawang-awang,hukum halal haram yg menimbulkan kontroversi,perdebatan sana-sini laiknya infotainment,jangan harap akan ditelaah oleh ulama akhirat.asal bisa menjalin taat kpd Allah setiap taat,tak perlu rumah mewah utk ibadah,tak perlu makanan bergizi serta suplemennya yg berlebihan supaya kuat qiyamullail,rumah dan makanan sederhana saja sudah memadai utknya.singkatnya,ia puas dg pemilikannya yg sedikit meskipun yg banyak kalau Allah berikan tentu akan disyukuri.
nah!jgn kaget!ulama'akhirat tdk mendekat kepada penguasa meskipun cuma sekedar seminar sehari kecuali utk menasehati penguasa atau utk urusan yg diridhai Allah.penguasa ndeso kek,atawa penguasa kota,atau penguasa instansi yg lbh tinggi.
kalaupun ia diminta utk memberi fatwa,maka ia tdk tergesa-gesa.bahkan trkesan ia tdk tau apa-apa.jika prsoalannya sulit,ia menunjukkan rujukan ulama'lain yg lbh'alim.enggan berijtihad kecuali memang sudah menuntut begitu.

namanya juga ulama akhirat,ilmu yg dimilikinya pun hanya utk tujuan keselamatan akhirat.ia tdk perduli rumahnya begitu reyot sementara masjid dan pesantrennya lebih megah.tdk perduli dg hal remeh temeh seperti itu.
ilmu utk keselamatan akhirat hanya berguna jika diamalkan dlm keseharian.tegasnya_meminjam motto zahrotulbuldan_ilmu yg amaliah dan amal yg ilmiah.inilah amal yg khusus pada jalan akhirat.dari pada berjihad melawan musuh yg di luar negeri sendiri ia memilih bermujahadah dlm pertarungan abadi melawan nafsunya di negeri dirinya.pertarungan dg hati.kata ahmad dhani_lagi-lagi saya meminjam_"hati-hati dengan hatiku."karena persoalan hati adlh urusan besar.saking besarnya sering kali dilupakan mengamati seluk beluk hati;tentang taubat,ikhlas,yaqin,ridho,dan kemuliaan lain yg menjadi karakteristik batin ulama' akhirat.
dengan komposisi akhlaq lahiriah dan hati yg demikian sempurna,ulama akhirat menjadi garda depan dlm menegakkan syariat dg penuh kearifan dan ketajaman mata hati.inilah yg dikatakan guru saya,"semakin hakikat,semakin syariat."
saya yakin ada lebih dari hitungan jari ulama di negeri tercinta ini yg memenuhi kualifikasi ulama akhirat.terutama yg batin dan hatinya selalu berpaling hanya kpd Allah.meskipun berlimpah harta dan tinggi rating ceramahnya, hatinya tetap sibuk dg Allah. meskipun kadang kala kontroversial dlm melahirkan fatwa, jiwanya tetap tenang setenang samudra yg menyebut nama Allah dari dasarnya yg terdalam. wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar